Yuk Kepoin Sejarah & Tradisi Imlek di Indonesia

Tradisi Imlek di Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun, dengan kegiatan yang seru dan unik. Acara satu tahun sekali ini selalu diadakan secara meriah. Mulai dari hidangan khas, pakaian baru, hingga tradisi unik dilakukan untuk meramaikan Imlek.
Yuk, kepoin bagaimana sejarah imlek dan tradisi perayaannya di Indonesia!
Sejarah Imlek di Indonesia
Hari Raya Imlek adalah perayaan penting bagi orang Tionghoa. Imlek sendiri sejatinya sudah ada sejak 3.500 tahun yang lalu, tepatnya masa Dinasti Shang (1600-1046 SM).
Di Indonesia, perayaan Hari Tahun Baru Imlek sudah melewati sejarah panjang. Pada era presiden Soekarno, warga Tionghoa bebas berekspresi dan merayakan hari besar mereka.
Sementara pada era presiden Soeharto, seluruh kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup. Lalu di era presiden Gus Dur sampai saat ini, warga Tionghoa dapat kembali berekspresi dengan bebas.
Tradisi Imlek di Indonesia
Di Indonesia, ada beberapa tradisi Imlek yang seru dan unik, serta rutin dilakukan turun-temurun. Ini dia beberapa tradisi perayaan Imlek di Indonesia.
1. Menyantap Yu Sheng
Yu sheng adalah salad khas yang dimakan bersama keluarga saat Imlek. Cara penyajian yu sheng pun cukup unik. Anggota keluarga akan bersama-sama mengaduk yu sheng menggunakan sumpit sambil mengucapkan harapan dengan suara yang lantang.
2. Berbagi Angpau
Berbagi angpau adalah momen paling ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak. Angpau memiliki arti amplop berwarna merah berisi sejumlah uang.
Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, angpau akan dibagikan kepada sanak saudara. Uniknya, yang boleh memberikan angpau adalah orang yang sudah menikah.
3. Menonton Pertunjukan Barongsai
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa pertunjukan barongsai bertujuan untuk mengusir roh jahat. Seiring berjalannya waktu, pertunjukan barongsai diadakan untuk memeriahkan Imlek.
Selain barongsai, terdapat pertunjukan liong. Liong adalah atraksi naga yang dimainkan oleh banyak orang secara harmonis dan selaras. Kedua atraksi ini menggunakan alat musik khas Tiongkok, seperti tambur, simbal, dan gong.
4. Menggunakan Pakaian Berwarna Merah dan Emas
Saat perayaan Imlek, penggunaan pakaian berwarna merah dan emas akan sering ditemukan. Warna merah dipercaya membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kelimpahan.
Sementara itu, warna emas memiliki makna keagungan dan kemasyhuran. Warna merah dan emas tidak terbatas digunakan pada pakaian, tetapi juga bungkus makanan, angpau, hingga hiasan rumah.
5. Membaca Ramalan Shio
Shio adalah 12 hewan yang mewakili tahun, bulan dan jam tertentu dalam astrologi Tionghoa. Setiap tahun dikaitkan dengan satu hewan shio. Dipercaya bahwa orang yang lahir di tahun tertentu akan memiliki sifat dan karakteristik yang mirip dengan hewan shio tersebut.
Ramalan shio biasanya didasarkan pada interpretasi karakteristik hewan shio, serta interaksi antara shio yang berbeda. Banyak yang percaya bahwa ramalan shio dapat memberikan wawasan tentang masa depan seseorang, termasuk tentang karir, keuangan, hubungan, dan kesehatan.
Pada perayaan Imlek, ramalan ini dipercaya dapat memprediksi shio apa yang beruntung pada tahun tersebut. Meski begitu, ramalan ini tidak bisa dijadikan acuan. Percayalah pada ucapan baik, gunakan ramalan kurang baik untuk lebih berhati-hati pada beberapa aspek.
Dari beberapa tradisi perayaan Imlek diatas, mana yang menarik perhatian Anda? Pastikan sebelum merayakan Imlek, rumah Anda sudah rapi dan bersih agar terciptanya hunian nyaman untuk keluarga dan sanak saudara yang berkunjung.
Suvarna Sutera mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan. Semoga tahun ini dipenuhi kebahagiaan dan keberuntungan yang berlimpah!
Sumber: yoursay.suara.com