Cara Membantu Korban KDRT

Beberapa waktu lalu, industri hiburan Indonesia dikejutkan dengan pemberitaan KDRT sepasang suami istri selebriti yang cukup terkenal. Kasus tersebut mengajarkan bahwa kekerasan bisa terjadi kepada siapa saja. Kita sebagai makhluk sosial pun tak bisa diam saja jika melihat kekerasan, terlebih pada orang-orang terdekat. 

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu korban KDRT, yaitu sebagai berikut.

1. Luangkan Waktu 

Cara paling sederhana untuk membantu korban adalah meluangkan waktu. Dengarkan dan beri perhatian atas apa yang diucapkan oleh korban. Posisikan Anda sebagai sahabat yang siap membantu kapan saja. 

Perlu dipahami bahwa korban KDRT sulit membuka diri dan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain. Jadi ketika mereka mempercayai Anda, bantulah dengan sepenuh hati. 

2. Membuka Percakapan 

Mulailah percakapan dengan memilih kata-kata yang sopan supaya tidak menyinggung perasaan mereka. Pastikan juga Anda tidak memaksa mereka untuk berbicara. 

Tujuan dari percakapan ini adalah memberikan rasa aman dan nyaman. Percakapan tersebut dapat memberi isyarat bahwa mereka tidak sendiri dan Anda siap membantu mereka. 

3. Mendengarkan 

Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mendengarkan cerita mereka. Dengarkan keluh kesah dan cerita mereka, tetapi jangan sekali-kali Anda menghakimi apa yang mereka katakan. Tunjukkan empati dan biarkan mereka melampiaskan perasaannya. 

4. Peka 

Perhatikan dengan seksama jika terdapat tanda fisik maupun emosional pada korban. Tanda fisik dapat berupa mata hitam, bibir pecah, tanda merah atau ungu di leher, pergelangan tangan terkilir, dan memar di lengan.

Sedangkan tanda emosional dapat berupa harga diri rendah, ketakutan, cemas, kehilangan minat pada hal yang disukai, serta berbicara tentang bunuh diri. Pastikan Anda bertanya secara hati-hati tentang apa yang terjadi dengan mereka setelah melihat tanda-tanda tersebut. 

5. Percaya 

Percaya dengan apa yang diceritakan serta validasi perasaan takut dan kecewa yang dicurahkan oleh mereka. Meskipun mungkin bukti yang diberikan saat minim, penting untuk Anda sebagai pendengar tetap berada di sisi korban. 

6. Tawarkan Bantuan 

Tawarkan bantuan khusus, seperti menemani membuat laporan kepada pihak berwajib, atau bertemu dengan layanan sosial dan konselor. Jika Anda terkendala untuk melakukan hal tersebut, cobalah mencari cara untuk membantu korban agar kebutuhannya dapat terpenuhi. 

7. Buat Rencana Keamanan Bersama 

Bantu korban membuat rencana keamanan jika terjadi kekerasan yang dapat mengancam nyawa. Tentukan tempat aman untuk dikunjungi dalam keadaan darurat, alasan yang disiapkan, serta kode khusus kepada keluarga dan sahabat. 

Bantu juga mereka untuk menyiapkan barang yang dibutuhkan jika harus bergegas pergi. Beberapa di antaranya seperti dokumen penting, uang tunai dan beberapa pakaian ganti. 

Jika Anda melihat kekerasan fisik maupun verbal yang terjadi pada orang-orang sekitar, jangan ragu untuk menghampiri mereka dan tawarkan bantuan. Anda juga dapat menghubungi pihak ketiga yang akan membantu, seperti Komnas Perempuan di 021-3903963, Kementerian Perempuan dan Anak RI di 0721 2575 1234, atau Kementerian Sosial RI: 1500 771. 

Mari ciptakan lingkungan aman di rumah yang nyaman dan aman bagi sesama. 

 

Sumber: theasianparent.com & merdeka.com