Menghitung Simulasi KPR Berdasarkan Suku Bunga
Ketika hendak membeli rumah, tak jarang orang mencari tahu berapa simulasi KPR yang harus mereka bayar. Simulasi KPR berbeda-beda tergantung berapa nilai rumah yang ingin Anda beli, jangka waktu cicilan, hingga suku bunganya.
Terdapat empat jenis suku bunga yang dijadikan sebagai dasar perhitungan KPR. Simak bagaimana cara menghitung simulasi KPR berdasarkan suku bunga di bawah ini, ya!
1. Menghitung Simulasi KPR Fixed Rate
Cara menghitung simulasi KPR yang pertama adalah berdasarkan suku bunga tetap atau fixed rate. Fixed rate adalah tingkat bunga yang tetap selama masa pinjaman KPR. Dengan kata lain, Anda akan membayar dengan jumlah cicilan yang sama tiap bulannya hingga akhir masa pinjaman.
Contoh Simulasi KPR Fixed Rate
Misalnya Anda mengambil KPR Rp300 juta dengan bunga 5% per bulan dan tenor 10 tahun atau 120 bulan. Berikut perhitungan simulasi KPR yang harus Anda keluarkan:
- Pokok pinjaman per bulan: Rp300.000.000 / 120 = Rp2.500.000
- Bunga pinjaman per bulan: (Rp300.000.000 x 5% x 10) / 120 = Rp1.250.000
- Cicilan KPR per bulan: Rp2.500.000 + Rp1.250.000 = Rp3.750.000
Dari perhitungan di atas, cicilan KPR yang harus Anda bayar per bulan selama 10 tahun adalah Rp3.750.000. Jumlah ini akan tetap sama hingga Anda menyelesaikan pembayaran KPR dalam jangka waktu yang ditentukan.
2. Menghitung Cicilan KPR Floating Rate
Cara menghitung simulasi KPR yang selanjutnya adalah menggunakan floating rate atau suku bunga mengambang. Floating rate adalah suku bunga yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Perhitungan menggunakan suku bunga ini akan mempengaruhi cicilan KPR yang akan Anda bayar nantinya dan bisa berbeda-beda tiap bulannya.
Contoh Simulasi KPR Floating Rate
Misalnya Anda mengambil KPR senilai Rp300 juta dengan suku bunga di tahun pertama sebesar 5% dan tenor pinjaman 10 tahun. Maka di tahun pertama, Anda akan membayar sebesar Rp3.750.000 setiap bulannya dengan perhitungan sebagai berikut:
- Pokok pinjaman per bulan: Rp300.000.000 / 120 = Rp2.500.000
- Bunga pinjaman per bulan: (Rp300.000.000 x 5% x 10) / 120 = Rp1.250.000
- Cicilan KPR per bulan tahun pertama: Rp2.500.000 + Rp1.250.000 = Rp3.750.000
Namun di tahun berikutnya, terdapat kenaikan suku bunga menjadi 8%. Bunga yang harus Anda bayar per bulan pun jadi bertambah dengan perhitungan sebagai berikut:
- Pokok pinjaman per bulan: Rp300.000.000 / 120 = Rp2.500.000
- Cicilan bunga per bulan: (Rp.300.000.000 x 8% x 10) / 120 = Rp2.000.000
- Cicilan KPR per bulan tahun kedua: Rp2.500.000 + Rp2.000.000 = Rp4.500.000
Dari perhitungan tersebut, cicilan yang harus Anda bayar pada tahun kedua adalah Rp4.500.000 per bulan. Nilai tersebut bisa berubah di tahun-tahun berikutnya jika terjadi perubahan suku bunga.
3. Menghitung Simulasi KPR Capped Rate
Selanjutnya adalah simulasi KPR yang menggunakan capped rate. Capped rate adalah suku bunga dengan batas maksimal atau cap. Adanya batas maksimal ini memberikan keamanan lebih kepada peminjam sehingga bunga pinjaman tidak terlalu tinggi.
Pada skema capped rate, Anda akan dikenakan bunga sesuai suku bunga pasar pada periode tersebut namun memiliki ketentuan bunga maksimal. Jadi ketika suku bunga pasar melebihi batas maksimal yang ditentukan, Anda tetap membayar sesuai batas cap sesuai kesepakatan di awal.
Contoh Simulasi KPR Capped Rate
Misalnya Anda mengambil KPR dengan tenor 20 tahun berdasarkan suku bunga capped. Bank atau lembaga keuangan menetapkan batas maksimal bunga di angka 10% untuk masa pinjaman Anda. Di dua tahun pertama, Anda dikenakan bunga sebesar 6% dan 8% sesuai dengan suku bunga pasar yang berlaku pada saat itu.
Namun di tahun ketiga, terdapat kenaikan suku bunga pasar hingga 11%. Berdasarkan ketentuan capped rate, Anda hanya akan dikenakan batas bunga maksimal yaitu 10%.
4. Menghitung Simulasi Cicilan KPR Hybrid
Cara menghitung simulasi KPR yang terakhir adalah berdasarkan suku bunga hybrid, gabungan dari fixed dan floating rate. Anda akan dikenakan suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu, kemudian berubah menggunakan suku bunga mengambang di sisa masa pinjaman.
Apabila rentang waktu suku bunga tetap berakhir, maka suku bunga akan disesuaikan dengan suku bunga pasar yang berlaku saat itu. Pihak bank atau lembaga keuangan bank akan membagi penggunaan jenis suku bunga per tahun sesuai masa tenor yang diajukan.
Contoh Simulasi KPR Hybrid Rate
Misalnya Anda mengambil KPR dengan tenor 20 tahun dan menggunakan sistem suku bunga hybrid. Berikut contoh simulasi cicilan yang ditawarkan oleh bank atau lembaga keuangan:
- Lima tahun pertama: menggunakan fixed rate dengan bunga 8%.
- Sisa tahun tenor: menggunakan floating rate berdasarkan suku bunga yang berlaku. Pada masa ini, cicilan yang Anda bayar akan berubah-ubah mengikuti suku bunga pasar.
Miliki Hunian Idaman Lebih Mudah di Suvarna Sutera
Ingin memiliki rumah idaman Anda dan keluarga? Kini Anda bisa mempunyai rumah dengan lebih mudah di Suvarna Sutera. Suvarna Sutera menghadirkan beragam hunian yang bisa Anda miliki dengan berbagai cara pembayaran, termasuk KPR. Sebagai developer terpercaya, Suvarna Sutera telah bekerja sama dengan 18 bank ternama di Indonesia untuk memudahkan pembayaran KPR Anda.
Tak hanya itu, Suvarna Sutera terletak di lokasi strategis yang bisa Anda jangkau hanya 500 meter dari exit tol Jakarta - Merak. Suvarna Sutera memiliki enam superklaster dengan banyak cluster di dalamnya yang menawarkan berbagai tipe rumah ideal. Dengan mengusung pilar utama berupa gaya hidup sehat, akses terbaik, dan bernilai tinggi, Suvarna Sutera adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan hunian Anda sekeluarga.
Cek simulasi KPR untuk hunian idaman Anda di Suvarna Sutera dengan menghubungi tim kami melalui tautan berikut ini. Kunjungi juga akun Instagram Official kami di @suvarnasutera.official agar tidak ketinggalan update terkini, ya!