BERSIHKAN LINGKUNGAN UNTUK CEGAH DBD
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Gejala DBD yang tidak segera dikenali dan diobati dapat menyebabkan perdarahan dalam yang berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan DBD dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah untuk mencegah penyebarannya. Bagaimana caranya?
Seperti yang sudah dijelaskan, DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Jika tidak ditangani dengan baik, pasien berisiko mengalami komplikasi yang bisa berakibat fatal. Pencegahan DBD penting dilakukan untuk menghindari risiko tersebut. Anda mungkin sudah familiar dengan slogan pencegahan DBD yang berbunyi 3M: menguras, menutup, dan mengubur. Namun, prinsip pencegahan DBD tidak hanya itu. Yang paling utama adalah memastikan Anda tidak digigit nyamuk Aedes aegypti untuk menghindari penularan DBD. Ini bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.
1. Menguras Bak Mandi Seminggu Sekali
Genangan air adalah tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk betina akan bertelur di dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya dan tumbuh menjadi nyamuk dewasa dalam 8-10 hari pada suhu ruang. Oleh karena itu, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang utama. Kebiasaan ini dapat membasmi nyamuk Aedes aegypti dan memutus rantai penularan DBD.
2. Membersihkan Wadah Penampung Air Lainnya
Selain bak mandi, Anda juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan sebagainya. Wadah-wadah ini dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras. Biasakan menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu. Setelah itu, tutup rapat wadah yang mungkin menjadi sarang nyamuk dan buang wadah yang sudah usang dan tidak terpakai.
3. Pasang Kasa dan Kelambu Nyamuk
Untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke rumah, pasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kasa nyamuk tersedia dalam berbagai jenis, termasuk yang terbuat dari kawat, magnet, atau jaring-jaring rapat yang kuat. Selain itu, pasang kelambu di kamar tidur untuk melindungi dari gigitan nyamuk, baik pada ranjang dewasa maupun bayi.
4. Jangan Menumpuk atau Menggantung Baju Terlalu Lama
Kebiasaan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama bisa menjadi tempat favorit bagi nyamuk karena mereka menyukai aroma tubuh manusia. Sebaiknya lipat dan simpan baju yang baru dipakai pada tempat yang bersih dan tertutup untuk mencegah nyamuk hinggap.
5. Gunakan Lotion atau Krim Antinyamuk
Lindungi diri dengan mengoleskan losion antinyamuk saat bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Oleskan krim terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian, dan ulangi pemakaian sesuai petunjuk di kemasan, misalnya setiap 3 jam sekali. Untuk memastikan tidak ada alergi, tes dulu dengan mengoleskan sedikit krim pada kulit punggung tangan sehari sebelum pemakaian.
6. Gunakan Pakaian Tertutup Saat Keluar Rumah
Kenakan pakaian panjang yang menutupi kulit, terutama pada pagi dan sore hari ketika Anda rentan digigit nyamuk Aedes. Semprotkan permethrin pada pakaian, sepatu, dan aksesoris lainnya sesuai petunjuk pemakaian untuk mencegah nyamuk.
7. Fogging
Fogging adalah metode pencegahan DBD secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area luas. Fogging biasanya dilakukan saat musim pancaroba atau ketika kasus DBD meningkat. Obat fogging mengandung piretroid sintetis yang diuapkan menjadi kabut asap untuk membunuh nyamuk dan jentiknya. Agar tidak terlalu banyak menghirup asap, gunakan masker atau evakuasi ke tempat terbuka selama fogging berlangsung.
8. Pangkas dan Bersihkan Tanaman Liar di Pekarangan Rumah
Tanaman yang tidak terawat bisa menjadi sarang nyamuk. Rajinlah merawat pekarangan dan tanaman liar di sekitar rumah, terutama saat musim hujan untuk mencegah genangan air.
9. Hias Rumah dengan Tanaman Antinyamuk Alami
Anda bisa menghias rumah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, lavender, peppermint, dan geranium. Letakkan pot-pot kecil di tempat strategis atau tanam sebagian di pekarangan. Anda juga bisa menggunakan lilin aromaterapi dengan aroma pengusir nyamuk untuk melindungi rumah. Namun, tetap prioritaskan produk antinyamuk komersil yang telah teruji.
Perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di Indonesia menyebabkan tingginya anka kasus DBD. Sebagai tindakan preventif, Suvarna Sutera selalu siap membersihkan kawasan residensial serta melakukan fogging di area Klaster. Kerjasama antara developer dan warga sangat dibutuhkan untuk menciptakan kawasan yang nyaman dan aman bagi keluarga.
Source: kebumenkab.go.id