Jadi, Apa itu Mudik?
Mudik adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya, seperti Lebaran, Natal, atau perayaan lainnya. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh orang yang bekerja atau tinggal jauh dari kampung halaman mereka. Meskipun istilah "mudik" khusus untuk Indonesia, tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya juga ada di negara lain dengan budaya yang mirip. Di negara-negara dengan populasi besar seperti China atau India, tradisi serupa juga ada, meskipun mungkin dengan istilah yang berbeda. Banyak yang tidak tahu jika kata “mudik” berasal dari bahasa Jawa, yakni “mudik dilik”. Dalam bahasa Indonesia, kata tersebut bermakna pulang sebentar.
Salah satu negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia, juga memiliki mayoritas masyarakat yang memeluk agama Islam. Masyarakat Malaysia biasa menyebut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan istilah Hari Raya Puasa. Masyarakat Malaysia memiliki tradisi mudik yang mereka sebut "balek kampung". Umumnya, masyarakat Malaysia mulai "balek kampung" sejak seminggu sebelum Hari Raya Puasa tiba.
Tradisi mudik juga dapat ditemukan di Turki. Namun, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Turki lebih populer dengan istilah Seker Bayram. Masyarakat Turki memanfaatkan momen Seker Bayram ini tidak hanya untuk bersilaturahmi tetapi juga untuk berziarah secara besar-besaran. Bahkan, tradisi berziarah saat mudik ini telah mendorong munculnya pasar bunga di berbagai daerah di Turki menjelang arus mudik. Di Mesir, juga terdapat tradisi mudik, namun bukan hanya saat Hari Raya Idul Fitri, melainkan saat Hari Raya Idul Adha. Hal ini karena perayaan Hari Raya Idul Adha sering dirayakan lebih meriah, sementara Hari Raya Idul Fitri dianggap sebagai hari raya kecil.
Aktivitas pulang ke kampung halaman atau mudik merupakan tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri. Tak mengherankan jika menjelang akhir Ramadan, para pemudik mulai memadati jalanan lintas provinsi untuk kembali ke kampung halaman atau ke rumah orang tua/kerabat. Menurut Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Dr. Heri Wibowo, M.M., aktivitas mudik umumnya dipicu oleh proses migrasi penduduk dari desa ke kota dengan tujuan meraih harapan hidup yang lebih baik.