Sejarah Arsitektur Palladian

Palladianisme atau gaya arsitektur Palladian adalah desain yang berdasar pada tulisan dan bangunan dari Andrea Palladio (1508-80) seorang arsitek Renaissance yang karyanya menginspirasi bangunan-bangunan bersejarah di Eropa dan Amerika, bahkan masih digunakan sampai era modern saat ini. Pada abad ke-18, Palladianisme di Inggris menyebar ke Itali, lalu dibawa ke sebagian besar wilayah Eropa dan koloni Amerika.

Setelah abad ke-18, gaya arsitektur Palladian telah berkembang mengikuti neoklasikisme, di mana bentuk dan detail klasik diturunkan langsung dari zaman kuno yang terlihat melalui Renaisans Palladio. Pada era Renaisans, arsitek seringkali meminjam ide satu sama lain yang menghasilkan jendela Palladian memiliki beberapa julukan lain, yaitu Jendela Venesia dan Serlina Windows.

 Palladain sendiri memiliki definisi "Jendela memiliki bagian tengah melengkung yang lebar dengan bagian samping dengan kepala datar yang lebih rendah." - GE Kidder Smith, Sumber Buku Arsitektur Amerika, Princeton Architectural Press, 1996, hal. 646. Dan "Sebuah jendela berukuran besar, ciri khas gaya neoklasik, dibagi dengan kolom atau tiang yang menyerupai pilaster, menjadi tiga lampu, yang bagian tengahnya biasanya lebih lebar dari yang lain, dan terkadang melengkung." - Dictionary of Architecture and Construction, Cyril M. Harris, ed., McGraw- Hill, 1975, hal. 527.

Jendela Palladian umumnya berukuran sangat besar, sehingga dapat memproyeksikan suansana interior yang megah. Gaya arsitektur Palladian banyak digunakan pada desain landmark bersejarah seperti Villa Almericano – Capra, San Giorgio Maggiore, White House, Capitol Building dan Basilica Palladiana.

Anda dapat memiliki hunian berkonsep Neoclassical dengan gaya arsitektur Palladian di Suvarna Sutera. Helios Prime hadir dengan desain megah serta timeless, yang dipadukan dengan fitur-fitur hunian premium. Menciptakan rumah idaman Anda di kawasan yang tentunya nyaman.

 

Sumber: efferit.com & greenlane.com