HT vs Keramik?

Sering lihat spesifikasinya, tapi bingung kelebihan dan kekurangan masing-masing barang? Homogeneous Tile dan Keramik seringkali dikira sama, nyatanya mereka serupa tapi tak sama loh! Perbedaan antara Homogeneous Tile (HT) dan keramik terletak pada material, proses pembuatan, kemampuan, ciri fisik dan esetika dan harga. Yuk simak beberapa penjelasannya! 

Homogeneous Tile (HT) merupakan jenis ubin yang terbuat dari material homogen, artinya seluruh lapisan ubin memiliki komposisi dan warna yang sama, baik di permukaan maupun bagian dalamnya. Sementara itu, keramik terdiri dari dua lapisan utama: lapisan dasar yang umumnya terbuat dari tanah liat dan lapisan glasur di permukaannya yang memberikan warna dan motif. Perbedaan struktur ini menciptakan berbagai implikasi, baik dari segi ketahanan maupun estetika.

Dari segi proses pembuatan, HT dibuat dari campuran tanah liat, feldspar, pasir silika, glasur, dan stain (pewarna), yang dibakar pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1200°C, sehingga menghasilkan ubin yang lebih padat dan kuat. Karena seluruh lapisannya bersifat seragam, jika HT mengalami kerusakan, warna dan motifnya tidak berubah atau pudar. HT juga memiliki ketebalan hingga 9 – 15 mm, dengan variasi ukuran dari 15 x 60 cm sampai 120 x 240 cm. Di sisi lain, keramik dibakar pada suhu yang lebih rendah, sekitar dibawah 1000°C, dan lapisan permukaannya dilapisi glasur. Lapisan glasur inilah yang memberikan tampilan warna dan motif pada keramik, namun apabila permukaannya tergores atau pecah, lapisan tanah liat yang tidak sewarna dengan glasur akan terlihat, sehingga kerusakan pada keramik lebih mudah terlihat. Ukuran keramik pun jauh lebih kecil, ketebalannya berkisar 6 – 9 mm, dengan ukuran mulai dari 20 x 20 cm sampai 60 x 60 cm. 

Dari segi kekuatan, Homogeneous Tile lebih unggul karena materialnya lebih keras, tahan gores, dan tahan terhadap tekanan berat. Hal ini membuat HT ideal digunakan di area yang sering terkena aktivitas tinggi seperti ruang tamu, dapur, bahkan area komersial yang membutuhkan ketahanan ekstra. HT juga lebih tahan terhadap perubahan suhu dan kelembapan, dengan daya serap kuranf dari 0,05%, menjadikannya cocok untuk penggunaan di luar ruangan atau area yang sering terkena air. Sebaliknya, keramik lebih rentan terhadap keretakan dan goresan, sehingga lebih cocok untuk area yang tidak terlalu sering terkena beban berat, seperti dinding atau kamar mandi.

Dari sisi estetika, HT biasanya memiliki tampilan yang lebih natural dan elegan, menyerupai bahan alami seperti marmer atau granit, dengan motif yang sederhana dan warna yang tahan lama. Karena komposisinya seragam, motif dan warna HT tidak akan memudar meskipun terjadi goresan atau kerusakan pada permukaannya. Sebaliknya, keramik menawarkan variasi desain yang lebih kaya, karena lapisan glasurnya bisa dicetak dengan berbagai motif dan warna. Permukaan keramik juga dapat dibuat mengkilap atau matte tergantung pada kebutuhan estetis. Namun, keramik bisa mengalami perubahan tampilan jika lapisan glasurnya terkelupas atau rusak. HT dan keramik juga memiliki tingkat presisi yang berbeda, dimana HT memiliki permukaan siku rata, sehingga hanya membutuhkan nat sekitar 5 mm. Namun keramik memiliki pinggiran siku yang sedikit ada bevel, sehingga membutuhkan nat 2 – 3 mm. 

Harga merupakan faktor lain yang membedakan kedua jenis lantai ini. Homogeneous Tile biasanya lebih mahal dibandingkan keramik karena kualitasnya yang lebih baik dan proses produksinya yang lebih rumit. Harganya berkisar 150 ribu – 200 ribu Rupiah. Sebaliknya, keramik lebih ekonomis dan tersedia dalam berbagai kisaran harga, tergantung pada motif, ukuran, dan kualitasnya. Ini membuat keramik lebih terjangkau untuk penggunaan di area yang tidak memerlukan ketahanan ekstrem.

Secara umum, pilihan antara HT dan keramik tergantung pada kebutuhan spesifik. Jika Anda menginginkan material yang tahan lama, kuat, dan bisa digunakan di area dengan aktivitas tinggi, serta motif yang lebih beragam. Homogeneous Tile merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari material yang lebih terjangkau dengan variasi desain yang beragam, serta cocok untuk area yang tidak terlalu sering terkena beban berat, keramik dapat menjadi pilihan yang lebih baik.